why cotton bags are worse than plastic

  2023-09-23 

  888

Mengapa Tas Katun Lebih Buruk Daripada Plastik

Di tengah kesadaran global akan pentingnya lingkungan dan perlunya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, tas kain atau tas katun sering dianggap sebagai alternatif yang lebih baik daripada tas plastik. Namun, ada beberapa alasan mengapa tas katun sebenarnya lebih buruk daripada tas plastik dalam hal dampaknya terhadap lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan mengulas mengapa penggunaan tas katun seharusnya juga dikurangi.

Salah satu alasan utama mengapa tas katun dianggap "buruk" adalah karena produksinya yang membutuhkan lebih banyak sumber daya alam daripada tas plastik. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh United Kingdom Environment Agency, untuk membuat satu tas katun diperlukan sekitar 20.000 liter air, dibandingkan dengan hanya 3,4 liter air yang dibutuhkan untuk membuat satu tas plastik. Proses pembuatan tas katun juga membutuhkan penggunaan pupuk dan pestisida yang lebih intensif. Ini berarti bahwa jejak air dan bahan kimia yang ditinggalkan oleh produksi tas katun jauh lebih tinggi daripada produksi tas plastik.

Selain itu, tas katun juga memerlukan lebih banyak energi dalam proses produksinya. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Research Letters menunjukkan bahwa untuk menghasilkan satu tas katun, dibutuhkan sekitar 750 kilogram CO2e (setara karbon dioksida) dibandingkan dengan hanya 5 kilogram CO2e yang dibutuhkan untuk membuat satu tas plastik. Ini berarti produksi tas katun menyebabkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih tinggi daripada tas plastik.

Selain dampak produksi, tas katun juga memiliki masalah dalam hal pemulihanan. Meskipun tas katun dapat digunakan kembali beberapa kali, mereka tidak sekuat tas plastik dan lebih rentan terhadap kerusakan. Hal ini berarti bahwa tas katun cenderung menjadi limbah lebih cepat dan memiliki masa pakai yang jauh lebih pendek daripada tas plastik, yang dapat digunakan berkali-kali sebelum dibuang. Jika kita membandingkan siklus hidup tas katun dan tas plastik, tas katun harus digunakan hingga 131 kali untuk memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah daripada satu tas plastik sekali pakai.

Ada juga aspek kebersihan yang perlu dipertimbangkan. Banyak studi telah menunjukkan bahwa tas katun dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri dan kuman jika tidak dibersihkan secara teratur. Oleh karena itu, tas katun harus sering dicuci untuk menjaga kebersihannya, yang mengakibatkan penggunaan lebih banyak air dan energi. Selain itu, penggunaan deterjen dan bahan kimia pembersih juga meningkatkan dampak lingkungan.

Terakhir, tetapi tidak kalah penting, tantangan lain yang dihadapi tas katun adalah kebiasaan manusia. Banyak orang cenderung mengumpulkan banyak tas katun karena dianggap sebagai "alternatif yang ramah lingkungan". Namun, jika kita tidak menggunakan dan memanfaatkannya dengan maksimal, tas katun akan menjadi limbah seperti tas plastik, menyebabkan masalah yang sama terkait polusi lingkungan.

Dalam kesimpulan, meskipun tas katun sering dianggap sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan daripada tas plastik sekali pakai, fakta sebenarnya memberikan gambaran yang berbeda. Produksi tas katun memerlukan lebih banyak air, energi, dan bahan kimia, dan memiliki masa pakai yang lebih pendek daripada tas plastik. Dalam upaya memerangi polusi lingkungan, kita seharusnya mempertimbangkan berbagai solusi yang lebih berkelanjutan, termasuk mendaur ulang tas plastik dan mempromosikan penggunaan berulang tas yang lebih tahan lama, daripada menggantinya dengan tas katun secara langsung.

Keep in
touch
      Thank you very much for your interest in our company.
  Our task is to improve the level of service and product quality, and constantly meet the needs of customers is the goal we have been actively pursuing, which is our strategic priority to win long-term customer recognition.
If you have any questions, you can contact us according to the following contact information,we will reply to you in the shortest time, thank you.